Tuesday, March 19, 2013

0

TAK BERKESUDAHAN KASIH SETIA TUHAN, SELALU BARU SETIAP PAGI

TAK BERKESUDAHAN KASIH SETIA TUHAN, SELALU BARU SETIAP PAGI
Tuhan tidak ingin Anda kuatir tentang hari esok. Dia ingin Anda tahu bahwa Dia memberikan semua yang Anda butuhkan untuk hari ini dan begitu juga dengan hari esok. Kasih setiaNya selalu baru setiap hari. Ini adalah prinsip Allah bahkan sejak di Perjanjian Lama.
Ketika bangsa Israel di padang gurun, Tuhan memberi mereka manna segar dari surga setiap pagi (Keluaran 16:13-16, 31). Mereka tidak perlu kuatir tentang besok karena ketika besok tiba, ada manna segar yang lain yang kembali disediakan oleh Tuhan. Dan bagi kita saat ini, Tuhan menyediakan kasih setiaNya yang baru setiap pagi. Seperti ketika Ia menyediakan manna yang baru setiap pagi bagi bangsa Israel dahulu.
Jika Anda kuatir tentang situasi esok hari, percaya saja, bahwa akan ada kasih setia Tuhan yang baru dan segar, yang akan memberi kita kemenangan atas situasi hari esok ketika hari itu tiba. Tuhan ingin Anda bersandar pada kasih dan kuasaNya yang menyembuhkan, memberi, melindungi dan menyediakan segala yang Ànda butuhkan setiap hari.
Dalam Perjanjian Lama, ketika Bani Moab dan Amon datang melawan Raja Yosafat, Tuhan berkata, Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah (2 Tawarikh 20:15).
Keesokan harinya, Raja Yosafat dan seluruh kaum Yehuda serta Yerusalem melihat bagaimana Tuhan berperang menggantikan mereka. Semua musuh mereka yang bersepakat untuk menyerang mereka, akhirnya saling membunuh satu dengan yang lain. Umat Tuhan hanya berdiam diri, tidak bertempur dengan mereka sama sekali, tetapi dihadapan mereka musuh-musuhnya saling membunuh! Tuhan-lah yang berperang menggantikan umatNya, seperti yang dijanjikanNya.
Dears all,
Kalaupun Anda harus diperhadapkan dengan masalah ketika esok hari itu tiba, jangan kuatir, jangan takut atau kecewa. Lihatlah kepada Tuhan yang jauh lebih besar dari masalah anda.Kasih setia-Nya selalu baru setiap pagi dan cukup untuk menjawab setiap kebutuhan anda.
Anda kuatir tentang pekerjaan atau keadaan ekonomi,Tuhanlah sumber berkatmu. Anda kuatir tentang kesehatan, Tuhanlah sumber kesembuhan. Anda merasa tertekan dan sendirian, Tuhanlah sumber kasih yang sejati, Dia sumber kekuatan, sukacita, dan sumber penghidupanmu!
Tuhan mengasihimu dan ingin Anda bebas dari rasa takut, kuatir dan tertekan, tentang masalah esok hari. Lakukan saja bagian kita : “Berdoa dan Berusaha” selebihnya serahkan pada Tuhan! Percayalah, Ketika esok tiba kasih setiaNya yang baru setiap pagi, akan berada di sana untuk menolong Anda.
Ratapan 3:21-23 » Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap: Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!


0

TUHAN YESUS MENGASIHI ANAK-ANAK

TUHAN YESUS MENGASIHI ANAK-ANAK

Kelihatanannya zaman sekarang kita kurang bertoleransi terhadap anak-anak, khususnya anak-anak yang lebih menjengkelkan dan nakal. Beberapa anak kadang-kadang bisa benar-benar menegangkan urat saraf kita dan menguji kesabaran kita, dan kita berharap orang tua mereka bisa lebih mendisiplinkan mereka. Mungkin kita telah melupakan bagaimana kita dulu juga pernah nakal seperti mereka.
Tuhan Yesus sedang mengajar di tempat terbuka dan ada banyak orang dewasa di sekeliling Dia. Lalu, ada orang tua dengan anak-anak mereka yang mulai datang mendekat kepada Tuhan Yesus. Para murid langsung bertindak menghentikan mereka. “Biarkan anak-anak Anda di tempat di mana mereka seharusnya berada. Mereka seharusnya ada di sekolah, di taman bermain, atau di rumah. Jangan ganggu Tuhan dengan anak-anak kalian yang nakal!“ Akan tetapi Tuhan Yesus memiliki sikap yang berbeda terhadap anak kecil. Dia mengasihi mereka dan ingin agar mereka datang kepada-Nya, tak peduli akan tingkah laku dan kondisi mereka. Markus 10:16 mencatat bagi kita bahwa Tuhan Yesus bahkan menggendong mereka, meletakkan tangan atas mereka, dan memberkati mereka. Sungguh suatu tindakan yang penuh kasih!
Apa istimewanya anak-anak sehingga Tuhan Yesus harus menyertakan mereka dalam kerajaan-Nya? Anak-anak masih muda, belum dewasa, dan masih rapuh. Bagaimana mungkin orang bisa mengabaikan anak-anak? Betapa Tuhan Yesus mengasihi anak-anak. Dia ingin menolong, menuntun, dan melindungi mereka. Anak-anak, sebagaimana orang dewasa, juga perlu dituntun dan dipelihara. Orang tua harus segera mulai mengajar anak-anak mereka untuk mengenal Tuhan Yesus dan kasih-Nya. Anak kecil tidak pernah terlalu muda untuk diperkenalkan dengan hal-hal rohani.
Tuhan Yesus mengasihi anak-anak. Kiranya Roh Tuhan bekerja dalam hati anak-anak, dan Anda akan terpesona melihat bagaimana tangan Tuhan yang mahakuasa bisa berkerja dalam anak-anak yang masih kecil ini. Kiranya Tuhan menolong kita, amin
0

KEMATIAN YESUS DI KAYU SALIB

Makna

Kayu salib tempat di mana Yesus mati merupakan misteri besar. Misteri kematian Yesus dan maknanya yang sebenarnya, menyampaikan dua hal yang penting tentang hubungan Allah dan hubungannya dengan manusia.Pertama, salah satu masalah yang paling mendesak dalam kehidupan adalah masalah dosa atau kejahatan. Melalui Yesus, Anak Allah, Allah bermaksud melenyapkan penderitaan yang diakibatkan manusia. Oleh karena itu salib menunjukkan kepada kita bahwa walaupun Allah tidak melenyapkan penderitaan yang diakibatkan dosa manusia dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan, Ia ikut mengambil bagian di dalamnya bersama kita.Allah bukanlah hakim yang kejam yang menjatuhkan vonis yang tidak wajar kepada Yesus yang tidak bersalah. Pada kayu salib itu, Allah sebenarnya ikut mengalami akibat yang paling buruk dari keadaan kita yang berdosa. Kedua, salib menunjukkan kepada kita harga pengampunan dari Allah. Bagi kita sendiri, mengampuni orang lain sering menjadi hal yang sulit. Untuk mengampuni manusia, Allah menyerahkan AnakNya tunggal dikayu salib

Polemik seputar Kematian Yesus

 Pandangan tertua mengatakan bahwa Yesus sebenarnya sudah menyadari bahwa kematiannya sudah dekat. Ini adalah kehendak Allah yang harus dijalankan. Pandangan seperti ini tersurat di dalam Alkitab. Paulus dalam Surat 1 Korintus menggambarkan kisah ini sebagai sebuah peristiwa yang 'sesuai dengan kitab suci.' Mazmur 22 dan Yesaya 53 juga disebut-sebut sebagai salah satu bukti bahwa peristiwa kematian Yesus adalah peristiwa yang telah ditetapkan, bahkan jauh sebelum Yesus lahir. Di kalangan pakar sejarah mengenai Yesus argumen ini tidak selalu diterima. Albert Schweitzer, salah seorang penggagas gerakan Yesus Seminar, melihat peristiwa kematian Yesus sebagai peristiwa pemberontakan yang gagal. Yesus dituduh sebagai tokoh politik yang akan mengancam keberadaan Romawi dan Palestina, dan karena itu dia dibunuh. Kisah di dalam Injil tidak mereka terima sebagai peristiwa historis. Mereka memahami kisah kematian Yesus, yang tertulis di dalam injil, sebagai liturgi yang dipraktekkan di dalam gereja mula-mula.

Monday, March 11, 2013

0

Tanggug jawab hidup baru

Tanggung Jawab Hidup Baru

      Tangung Jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahakan, diperkarakan dan lain-lain). Atau sikap menerima tugas dengan segala konsekuensinya, kemudian melakukannya dengan setia.
Tanggung jawab sebagai manusia yang memiliki Hidup baru. Ada 2 kata Yunani yang digunakan untuk kata “baru” didalam Perjanjian Baru, yaitu neos dan kainos.
      Kata Neos adalah baru dalam kaitannya dengan waktu. Benda yang disebut baru jika belum pernah digunakan atau dimiliki atau baru saja selesai di buat. Misalnya rumah baru, pejabat baru, pekerjaan baru, penduduk baru dll.
     Kata Kainos adalah baru dalam hal sifat dan kualitas. Pribadi yang disebut baru jika kualitasnya di tingkatkan atau diganti kualitasnya menjadi lebih baik sebelumnya. Misalnya Pencuri yang bertobat atau pendendam yang bertobat mengampuni musuhnya juga disebut manusia baru.
Besar kecilnya tanggung jawab tidak ditentukan oleh bobot dari tugas yang dikerjakan . Dasarnya adalah lebih pada tingkat kemampuan yang melaksanakannya. Didalam perumpamaan tentang talenta (Mat. 25 : 14 – 30), Tuhan Yesus dengan tegas menandaskan bahwa besar kecilnya tanggung jawab  itu didasarkan pada tingkat kemampuan (ayat 15).
Dengan demikian sebagai ciptaan baru Allah menginginkan kita melakukan tanggung jawab dengan kualitas yang yang lebih baik dari sebelumnya sebelum kita mengenal Tuhan.


                                                                                                   Sumber: Cermin Remaja Grade 9

Tuesday, March 5, 2013

1

Menggunakan Waktu Dengan Baik

 Menggunakan Waktu Dengan Baik


Mazmur 90 :12 " Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijalsana".

Dari bacaan diatas banyak hal yang dapat kita pelajari, yaitu kita dapat belajar untuk menggunakan waktu kita dengan baik, dengan mengisi hari-hari kita dengan hal-hal yang positif,  misalnya, belajar, membaca Alkitab, mengikuti kebaktian, membantu orang yang membutuhkan bantuan kita. Karena Tuhan memberikan kita waktu yang hanya sementara, walaupun kita hanya hidup di dunia hanya sementara, tetapi banyak hal yang dapat kita lakukan. Waktu yang diberikan Tuhan adalah anugerah bagi kita sebagai anak-anak-Nya. Seperti yang dikatakan dalam Mazmur 90:10a " Masa hidup kami 70 tahun, dan jika kami kuat 80 tahun".
Oleh sebab itu, marilah kita gunakan waktu yang masih ada dalam diri kita masing-masing dengan sebaik-baiknya hanya untuk memuliakan nama Tuhan.


Apapun yang kita lakukan yang berkenan bagi Tuhan kita akan mendapat hasil yang baik pula, karena Tuhan mengasihi manusia yang setia, sabar, dan percaya kepadanya dengan sepenuh hati. 


0

Kebangkitan Yesus Kristus

KEBANGKITAN YESUS KRISTUS SEBAGAI PERISTIWA KEMENANGAN (KRISTOLOGI)

VINSEN SABU I Pengantar Berbicara tentang kebangkitan badan sangat menggetarkan semua orang. Banyak orang tidak percaya tentang kebangkitan, sebab bagi mereka sangat mustahil jika orang yang telah mati bangkit kembali. Bagi mereka kebangkitan itu hanya sebuah ilusi manusia. Paham inilah yang dianut oleh orang-orang zaman Yesus yang tidak percaya akan kebangkiatn badan. Menyikapi hal itu para murid Yesus berjuang dengan gagah berani untuk mewartakan peristiwa kebangkitan Yesus. Jantung pewartaan para rasul ialah kebangkitan. Bagi mereka kebangkitan merupakan suatu fakta historis yang sungguh terjadi bukan hanya sebuah ilusi. Evanggelisasi para murid terutama para rasul ialah pertama-tama kepada orang-orang Yahudi baru orang-orang bukan Yahudi. Peristiwa kebangkitan merupakan credo para rasul. Iman kepercayaan inilah yang di pegang dan diteruskan sampai pada kita saat ini. dengan demikian kebangkitan Yesus dari kubur bagi orang-orang Kristen merupakan suatu bukti kemenangan. Suatu pertanyaan besar bagi kita ialah mengapa kebangkitan Yesus adalah suatu bukti kemenangan?. Hal ini yang akan saya bahas dalam tugas Kristologi ini. II Kebangkitan a. Apa itu kebangkitan? Menurut W. Pannenberg, kebangkitan tidak sesederhana penghidupan sekujur mayat. Kebangkitan Yesus lebih dimengerti sebagai taransformasi daripada revivikasi (Penghidupan mayat kembali). Di sini dapat kita pahami bahwa kebangkitan bukan sebagai suatu penghidupan kembali manusia tapi sebagai suatu perubahan dari suatu hidup kepada hidup yang lain. Maka untuk memahami makna transformasi diri Yesus kita dapat membedakan dengan kisah bangkitnya Lazarus. Kebangkitan ialah peralihan, perubahan dari kematian ke kehidupan. Peralihan dan perubahan itu bukan melulu soal psikologis tetapi menyangkut seluruh diri manusia yang di kuasai oleh roh yang datang dari luar yakni roh Yesus yang bangkit dan tetap hidup. b. Fakta-fakta historis tentang kebangkitan Berbicara tentang historisitas kebangkitan Yesus memang mengalami kesulitan. De facto bahwa tidak ada orang yang melihat dan menyaksikan fakta kebangkitan Yesus dari kubur. Dan sangat tidak masuk akal kalu kita pikirkan bahwa Yesus yang tadinya telah wafat di salib sekarang telah kembali pada hidup semula. Namun kebangkitan berarti Kristus beralih dari dunia ini kepada Bapa-Nya. Hal ini juga yang digambarkan oleh para penginjil dengan melukiskan badan manusiawi Kristus dengan sifat-sifat surgawi. Kristus yang bangkit masuk ke dalam kemuliaan Allah, tidak lagi berada di dunia ini dengan demikian Yesus pergi keluar dari dunia historis ini sehingga tidak dapat lagi di observasi lagi oleh manusia. Kebangkitan sebagai peristiwa hidup Yesus bukan peristiwa historis dalam arti: tidak dapat diselidiki dengan metode ilmu sejarah. Yang dapat diselidiki secara historis ialah pengalaman para murid, bukan pengalaman Yesus. Pokok dalam pengelan para murid ialah bahwa Yesus bersatu dengan Allah . Banyak orang mengatakan bahwa kebangkitan Kristus tidak merupakan objek observasi historis karena kebangkitan oleh banyak orang hanya sebuah pemalsuan belaka: jenasah Yesus dicuri oleh para murid atau orang-orang Yahudi, atau Josef dari arimatea, atau jenasah Yesus hilang dalam lubang yang terjadi yang terjadi gempa bumi yang diceritakan injil. Keterangan-keterangan ini mempersoalkan historisitas kebangkitan Yesus karena ada alasan teologis. Meskipun demikian segala perhatian akan kisah kebangkitan diarahkan kepada makam kosong dan penampakan. Dalam pandangan teologis makam kosong itu sama sekali tidak merupakan pokok peristiwa kebangkitan. Sebab kebangkitan itu tidak berarti bahwa suatu jenasah dapat berjalan lagi, melainkan bahwa Yesus hidup pada Bapa. Namun argumen tentang makam kosong ini sangat lemah tapi tidak boleh diabaikan, karena pewartaan para rasul dan murid beranjak dari kubur kosong itu. Ini tidak dinyatakan oleh makam kosong melainkan oleh penampakan Yesus kepada murid-Nya. Penafsiran kisah kebangkitan umumnya di pengaruhi oleh para ahli. Para ekseget katolik pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih positif antara kodrat dan rahmat. Oleh karena itu mereka lebih menekankan realitas insani dan historis dari kebangkitan . Seluruh persoalan mengenai historisitas kebangkitan terutama pertanyaan tentang penampakan serta hubungan makam kosong dengan kebangkitan masih merupakan suatu diskusi kristologi. Banyak orang juga menganggap penampakan sebagai suatu halusinasi dan pengalaman subjektif atau hanya sebuah cerita yang diciptakan oleh para murid. Namun untuk pikiran orang Ibrani tidak mungkin mewartakan kebangkitan tanpa membahasakannya dalam kebangkitan badan. Bagi para rasul kebangkitan merupakan suatu fakta historis yang benar-benar terjadi. Kebangkitan merupakan bentuk ke-tidak-mati-an . Ada enam macam kisah kebangkitandalam perjanjian baru . Pertama dalam injil markus 16:1-8. Kisah ini hanya menceritakan makam kosong. Kisah tentang kebangkitan dalam Markus 16:1-8 ini tidak mengatakan kebangkitan sendiri, juga tidak menceritakan sama sekali penampakan Kristus yang bangit. Yang diceritakan adalah janji bahwa Petrus dan murid-murid yang lain akan melihat-Nya di galilea. Kedua, dalam Mat 28:1-20. Kisah ini memuat satu penampakan Kristus yang bangkit di Yerusalem kepada Maria Magdalena dan Maria yang lain, penyuapan terhadap para penjaga kubur Yesus oleh imam-imam dan tua-tua, juga kepad kesebelas rasul di Galilea dan pengutusan kepada para murid untuk mewartakan kabar gembira kepada semua orang dan membaptis mereka dalam nama Bapa. Ketiga, dalm Luk 24:1-53, juga menceritakan makam kosong dan pesan paska “Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Dalam perikop ini juga menceritakan penampakan Yesus yang telah bangkit di jalan menuju Emaus. Empat, Yoh 20:1-29, menceritakan ditemukannya makam kosong dan penampakan Kristus yang bangkit kepada Maria Magdalena, kepada para murid di Yerusalem ketika Tomas tidak hadir dan sekali lagi kepada mereka ketika Tomas hadir. Kelima, dalam tambahan Yohanes dalam 21:1-23 sesudah ayat-ayat penutup pada Yoh 20:30-31. menceritakan penampakan Yesus kepada tujuh murid di Galilea. Keenam, terdapat dalam penutup panjang injil Markus 16:9-20. dalam perikop ini menceritakan tiga penampakan Yesus di Yerusalem atau pada hari minggu paska. Dengan demikian para ahli mempertahankan historisitas baik dari penampakan maupun dari kubur kosong. Oleh sebab itu kebangkitan sendiri yang diwujudkan dalam penampakan dan makam kosong akhirnya hanya dapat ditangkap dengan iman. Hanya iman manusia dapat mengerti dan memahami peristiwa kebangkitan Yesus. Sebab penampakan Yesus itu tidak merupakan objek yang dapat ditangkap dengan panca indera tetapi didalamnya terlaksana hubungan pribadi dengan Kristus mulia sehingga para murid sungguh tahu bahwa Yesus itu bangkit. Penampakan merupakan tanda dari Tuhan yang mulia. Bagi para rasul kebangkitan merupakan sesuatu yang luar biasa. Namun benar-benar terjadi dan mereka alami dalam hidup mereka sendiri. Dengan demikian pengelaman para murid ini merupakan objek historis bagi kita. Tanpa penampakan iman akan kebangkitan pasti tidak akan tahan lama. Seluruh pengalaman para rasul harus disebut historis biarpun didalamnya tercampur unsur-unsur ilahi . Maka dari itu soal tentang historisitas kebangkitan adalah soal tentang penafsiran iman gereja purba. Willi Marxen mengakui bahwa Paulus pasti percaya bahwa Kristus bangkit dan secara badaniah tetapi ini adalah interperetasi Paulus dan gereja purba mengenai makam kosong dan penampakan. Dan menurut Marsen interpretasi itu salah. Terhadap jalan pikiran ini diajukan keberatan oleh Gerhard Ebeling bahwa kesatuaan iman dalam pengalaman paska merupakan inti pewartaan para rasul. Interpretasi Paulus tentang kubur kosong dan penampakan merupakan suatu kebenaran iman paska . Pengalaman paska para murid tidak boleh di pecah-belah menjadi macam-macam bagian yang kemudian harus disusun kembali karena mereka menghayati seluruh sejarah dan pengalaman mereka mulai permandian sampai wafat-Nya. Justru karena itu kita tidak mungkin memisahkan fakta kebangkitan sendiri dari pengalaman mereka. Kebangkitan Kristus merupakan fakta sejarah sejauh terjalin hidup dalam pengalaman para murid. Dalam hal ini dasar iman merupakan objek sekaligus. Mereka percaya bahwa Yesus telah bangkit karena mereka bertemu dengan Yesus. Dengan demikian pengalaman paska merupakan pengalaman pribadi yang mempunyai banyak segi dan aspek. Pokok dari pengalaman itu adalah pertemuan dengan yang ilahi. Pengalaman paskah merupakan wahyu Allah yang menyatakan diri dalam Yesus mulia, bagaimanapun juga bentuk konkritnya sebagai tanda yang mempunyai arti bagi para murid dalam iman. Pengalaman para murid sekarang menjadi objek penyelidikan historis. Tetapi objek itu hanya dapat ditangkap secara historis kalau diterima sebagai realitas hidup manusia. Pengalaman paska dalam roh kudus itu menjadi titik tolak seluruh refleksi umat purba mengenai Yesus, hal ihwal, kedudukan dan peranan-Nya dalam tata penyelamatan Allah. refleksi itu ditangkap secara konseptual dan diungkapkan dalam bahasa mereka itu sendiri. Itulah yang disebut kristologi . Pengalaman paska ini meyakinkan pengikut Yesus bahwa Allah membenarkan Yesus. Kebangkitan disimpulkan gereja purba dengan makam kosong. Maka dari itu kiranya boleh dikatakan bahwa iman akan kebangkitan mulai dari penampakan dan mungkin penampakan itu kepada Petrus. Penampakan tidak dapat diterangkan dengan arti kondisi psikologis para rasul. Mereka mengalami dan menghayati wafat Yesus kegagalan mutlak. Dan mungkin kegagalan itu membuat mereka rindu akan pengalaman dulu ketika mereka masih hidup bersama dengan Yesus. Maka penampakan merupakan pewahyuan kebangkitan. Dengan demikian yang dibutuhkan para rasul untuk meneruskan kerja Yesus yakni pewartaan kerajaan Allah kepada semua bangsa. c. Makna kebangkitan bagi para rasul Bagi para rasul, kebangkitan adalah terutama pengesahan kewibawaan Yesus dari pihak Allah. Oleh sebab itu mereka tidak menarik kesimpulan bahwa Yesus bangkit berdasarkan penampakan-penampakan. Yang penting bahwa bukan Yesus hidup kembali tetapi bahwa Ia dihidupkan oleh Allah. Allah sendiri yang menghidupkan Yesus. Inti pewartaan kabar keselamatan para rasul ialah peristiwa yang mereka alami yakni kebangkitan Yesus dari antara orang mati. Tanpa kebangkitan maka siasialah pewartaan para rasul. Pewartaan kristen awal yang mewartakan wafat, penguburan, kebangkitan dan penampakan-penampakan Kristus muncul dari yahudi-kristen di Pelestina yakni para rasul dan pengikut-pengikut-Nya . Kebangkitan Yesus bukan hanya cerita belaka namun para rasul benar-benar mengalami peristiwa kebangkitan sebagi suatu fakta yang tak dapat disangkal. Penampakan Yesus bagi meraka adalah suatu bukti kekuatan Allah dalam diri Yesus. Kisah kebangkitan dalam hubungannya dengan pengalaman para rasul dapat kita lihat dalam kisah tentang kebangkitan dalam keempat injil. Di sana dilukiskan tentang pengalaman yang mereka alami seperti: mereka melihat pemuda yang di sebelah kanan dengan pakaian putih dengan mengatakan bahwa Yesus telah bangkit, Ketegasan malaikat bahwa Yesus bangkit adalah kerygma paska sendiri, yang mau dinyatakan. Misteri kebangkitan tidak dapat dirumuskan dengan kata-kata manusia sebab kerygma paska adalah sabda Allah sendiri. ini berarti bahwa di dalam penampakan itu tekanan tidak pada aspek badaniah bahkan tidak pertama-tama pada aspek insani. d. Makna kebangkitan Yesus bagi kita orang kristiani di zaman moderen ini. Dengan kebangkitan Kristus dunia orang mati di buka, dengan pembaptisan baru di dalam gereja dunia di perbaharui. Surga di buka oleh roh kudus sebab alam maut terbuka dan mengembalikan orang-orang mati. Dengan kebangkitan Kristus semua orang dipanggil untuk diselamatkan. Sebab kebangkitan Kristus kehidupan bagi orang mati, pengampunan bagi orang berdosa dan kemuliaan bagi orang kudus. Maka yang harus dilakukan semua orang beriman kristiani adalah bergembira pada saat kebangkitan Kristus. Kita dituntut untuk hidup bersama dalam kegembiraan sebab dalam kegembiraan akan kebangkitan Kristus kita mendapat suatu harapan baru yakni keselamatan. Kebangkitan Kristus menandakan bahwa kerajaan hidup telah tiba, kekuasaan maut telah dihancurkan. Bentuk kelahiran baru datang dan membawa kehidupan lain, cara hidup yang berbeda, perubahan memasuki kodrat kita. Kristus ingin menyatakan kepada kita betapa mutlak perlu kita berakar dalam cinta kepada-Nya dan berpaut pada-Nya. Kita dilahirkan kembali dari Dia dan di dalam Dia. Sebab kita dibangun di atas-Nya agar kita menghasilkan buah yang berlimpah. Buah itu adalah kehidupan baru berupa iman baru dan cinta akan Dia. Dengan latar belakang ini jelaslah kiranya bahwa pengalaman paska berarti percaya kepada Yesus yang telah bangkit dari antara orang mati. Yesus yang wafat di salib bukan suatu penghinaan bagi kita pengikutnya tetapi sebagai suatu kemuliaan. Salib bukan tanda kekalahan melainkan suatu kemenangan yang luar biasa. Sebagai manusia yang hidup dalam zaman moderen ini, khususnya sebagai orang kristiani, percaya akan Yesus yang bangkit harus menjadikan Kristus sebagai pedoman hidup. Singkatnya hubungan orang kristen dengan Kristus seperti hubungan jiwa dengan raga. Seperti jiwa itu rata meliputi setiap bagian tubuh, begitu juga orang kristen harus menghayati Kristus yang bangkit dalam seluruh aspek hidupnya. Pujian Tuhan harus merupakan bahan renungan orang kristen dalam hidup ini, sebab dalam kehidupan yang akan datang merupakan bahan kegembiraan kalau kita hidup bersatu dengan Dia yang telah dibangkitkan Allah dari kematian. III. Refleksi penulis tentang kebangkitan Yesus Setiap orang beriman kristiani tentu mengalami hubungan yang intim dengan Allah dalam diri Yesus putra-Nya, sebagaimana yang saya alami dalam kehidupan ini. Kebangkitan Kristus yang saya alami dalam hidup ini benar-benar merupakan suatu karya penyelenggaraan ilahi. Kristus yang saya alami dapat merubah dan memberikan titik-titik pencerahan dalam hidup saya di saat saya gundah-gulana. Kristus yang bangkit dalam refleksi iman saya merupakan suatu pedoman bagi saya untuk terus berjuang dalam menapaki panggilan hidup. Kebangkitan Kristus sangat bermakna bagi saya jika sayapun ikut bangkit dari segala keterpurukan hidup untuk menggapai suatu pencerahan hidup. Dengan demikian Kristus yang telah bangkit dari maut merupakan kemenangan atas kuasa jahat. Jika saya ikut bangkit dan berjuang untuk menghidupi nilai-nilai luhur dalam diri saya maka saat itulah saya telah ikut ambil bagian dalam peristiwa kemenagan Kristus. 
 Sumber:www.oasekehidupan.
0

Hidup Beriman

Hidup Beriman 

Apa yang terlintas di benak anda ketika anda mendengar kata " Beriman"? Bagi banyak orang, beriman berarti mempercayai Tuhan sanggup mengajarkan hal-hal yang luar biasa, seperti memberikan keturunan bagi Abraham yang sudah lanjut usia, membelah laut merah, atau meruntuhkan tembok Yerikho.

Namun, kitab Ibrani juga mencatat bahwa " beriman" termasuk mempercayai Tuhan, ketika Dia bekerja "dibalik layar". Misalnya dalam kasus Rahab yang tidak binasa karena sudah menolong para mata-mata, atau Daud yang mengalakan kerajaan lain dengan tentaranya. Dari sisi manusia tidak ada mukjizat yang mencolok, tetapi jelas ada campur tangan Tuhan didalamnya. Yang mengejutkan, ternyata "beriman" juga termasuk mempercayai Tuhan ketika Dia mengizinkan penderitaan. Ada orang-orang yang disebut beriman ketika mereka dipenjara, dibunuh, hidup dalam kekurangan, dan sebagainya.

Hidup beriman tidak menjanjikan kita untuk selalu mengalami mukjizat dan keberhasilan. John Piper menyimpulkan bahwa, Tuhan memiliki tujuan-tujuannya sendiri yang tidak kita ketahui. Dan, iman berarti kita percaya bahwa tujuan-tujuan Tuhan itu baik. Iman berarti mengasihi Tuhan lebih dari hidup, keluarga, pekerjaan, iman berkata Baik Tuhan memelihara hidup kita atau mengizinkan kita menderita, kita tetap mengasihi-Nya." Tuhanlah upah kita yang menyediakan tempat tinggal kekal kita, harta yang kekal dan lebih berharga daripada segalahnya". Apakah kita sudah menggambarkan iman kita?
Yang dapat kita pelajari dari kutipan diatas adalah:

MAKIN SULIT KEADAAN, MAKIN BESAR IMAN YANG DINYATAKAN, BAHWA TUHAN ADALAH YANG PALING BERHARGA DAN MULIA DALAM KEHIDUPAN KITA.



                                                                                                   Sumber: www.renunganharian.net