Tuesday, February 26, 2013
0
Hari Kasih sayang
Hari Kasih
Sayang
Hari Valentine atau disebut juga Hari Kasih Sayang,
pada tanggal 14
Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang
sedang jatuh cinta menyatakan cintanya.. Asal-mulanya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma .. Beberapa pembaca
mungkin ingin membaca entri Valentinius
pula. Hari raya ini tidak mungkin diasoksikan dengan cinta
yang romantis sebelum akhir Abad
Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama diasoksikan dengan para
pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk
"valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah
kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap. Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta
mengawali produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu
Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh dunia sekitar satu miliar kartu
valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat hari raya ini merupakan hari
raya terbesar kedua setelah Natal di mana
kartu-kartu ucapan dikirimkan. Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa
para wanitalah yang membeli kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat mulai pada paruh
kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan
termasuk pula pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita.
Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat. Mulai tahun 1980-an, industri berlian mulai mempromosikan hari
Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan
terlibat dalam sebuah relasi serius. Sebenarnya Valentine itu merupakan hari
Percintaan, bukan hanya kepada pacar ataupun kekasih, Valentine merupakan hari
terbesar dalam soal Percintaan dan bukan berarti selain valentine tidak
merasakan cinta.
Di Amerika Serikat hari raya ini lalu diasosiasikan dengan
ucapan umum cinta platonik "Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman
wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada
teman wanitanya.
Sejarah
Perayaan Kesuburan bulan Februari
Asosiasi pertengahan bulan Februari dengan cinta dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena
kuno, periode antara pertengahan Januari dengan
pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan suci Dewa Zeus dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari
adalah hari raya Lupercalia, sebuah perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan
setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.
Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban
kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di
jejalanan kota Roma sembari membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh
siapa pun yang mereka jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara
sukarela karena percaya bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan
bisa melahirkan dengan mudah.
Hari Raya Gereja
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo
(orang suci) yang berbeda:
- seorang pastur di Roma
- seorang uskup Interamna (modern Terni)
- seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak
jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa
sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus
Gelasius I sengaja menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia
yang dirayakan pada tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari makam Santo Hyppolytus dia Via
Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai jenazah St. Valentinus.
Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini pada hari
Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa
ke sebuah altar
tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan kepada para muda-mudi
dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari
sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya
bisa dipertanyakan dan hanya berbasis legenda
saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki
tertentu.
Valentinius
Guru ilmu Gnostisisme yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143.
Dalam ajarannya, tempat tidur pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi
Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama
Kristen
yang umum. Stephan A. Hoeller,
seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini:
"Selain sakramen
permandian, penguatan, ekaristi, imamat dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan
dua sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis)
dan "tempat pelaminan"..."
Era abad pertengahan
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan cinta
romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari
pasangan untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris
pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di
cerita Parlement of Foules
(Percakapan Burung-Burung) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada hari Santo Valentinus")
When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya")
Pada zaman itu bagi para pencinta sudah lazim untuk bertukaran catatan pada
hari ini dan memanggil pasangan mereka "Valentine" mereka. Sebuah
kartu Valentine yang berasal dari abad ke-14 konon merupakan bagian dari
koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda mengenai santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa di
antaranya bercerita bahwa:
- Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari Valentinusmu".
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan
keguguran sebagai martir.
Hari Valentine pada era modern
Hari Valentine kemungkinan diimpor oleh Amerika Utara
dari Britania
Raya, negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika
Serikat kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal
dicetak setelah tahun 1847
oleh Esther A. Howland (1828 - 1904)
dari Worcester,
Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan
kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah
kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card
Association setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award
for a Greeting Card Visionary".)
Tradisi Hari Valentine di negara-negara non-Barat
Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat marketing besar-besaran, sebagai hari
di mana para wanita memberi para pria yang mereka senangi permen cokelat. Namun
hal ini tidaklah dilakukan secara sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban,
terutama bagi mereka yang bekerja di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat
kepada para teman kerja pria mereka, kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini
disebut sebagai Giri-choko, dari kata giri (kewajiban) dan choco
(cokelat). Lalu berkat usaha marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan,
disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret),
pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu
kembali.
Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari
raya lainnya yang mirip dengan kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya.
Namanya adalah "Hari Raya Anak Perempuan" (Qi Xi).
Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut tarikh kalender kamariyah
Tionghoa.
Di Indonesia, budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya
ini menjadi budaya populer di kalangan anak muda. Bentuk perayaannya
bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua,
orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan mengunjungi panti asuhan
di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan
dan media (stasiun TV,
radio, dan majalah remaja) terutama
di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan
dengan valentine.
Sumber :insoklopedia
Bahasa Indonesia(Hari kasih sayang).com
Tuesday, February 19, 2013
0
Pahlawan Iman
PAHLAWAN IMAN
Ada ungkapan yang sering kita dengar yang berbunyi, “memang
lidah tak bertulang”. Ungkapan ini hendak menjelaskan bahwa memang kkita
gampang mengatakan sesuatu, tetapi sangat sulit menepatinya dalam tindakan. Dalam
mengikut Yesus kita juga sering begitu gampang mengatakan, “ siaya mau ikut
Yesus untuk slama-lamanya”, atau “Aku adalah saksi Kristus”, sebagaimana sering
terdengar dalam lirik-lirik lagu rohani. Tetapi dalam kenyataannya adalah
siulit bagi kita mewujudkan pernyataan ini, tidak segampang ketika kita
mengucapkannya.
Pahlawan iman adalah mereka yang mampu berjuang dan bertahan
dalam menyatakan imannya di tengah-tengah berbagai tantangan. Ada beberapa
tokoh dalam Alkitab yang menjadi teladan dalam hidup beriman seperti, Abraham,
janda dari Sarfat, perempuan Kanaan, dan perwira di Kapernaum. Dalam mewujudkan
imannya mereka percayah, pasrah, dan bergantung sepenuhnya kepada kehendak
Tuhan dengan melakukan apa yang diperintahkan Tuhan kepada mereka.
Sikap lain yang dimiliki para tokoh pahlawan iman adalah selalu
membangun sikap optimis, mengalah untuk menang, memperjuangkan kebenaran,
kejujuran, keadilan, dan bagaimana menghadapi tantangan dalam mengikut Yesus. Kita
juga sudah dibimbing untuk memahami penderitaan Yesus dan bagaimana seharusnya
kita bersikap mengahadapi penderitaan serta belajar dari pengalaman orang yang
bersikap kritis terhadap penderitaan.
Sebagai anak-anak Tuhan kita harus menjadi anak yang
dengar-dengaran agar kita dapat menjadi salah satu pahlawan iman yang taat
kepada Tuhan, dan mau mengikuti semua yang Tuhan kehendaki dan yang
dipercayakan kepada kita, dan kita dapat melakukannya dengan baik seturut
dengan kehendak Tuhan.
Sumber: Cermin Remaja 2 kelas VIII
Subscribe to:
Posts (Atom)