MERESPONS PENYELAMATAN ALLAH
"Syukur" dalam kamus besar bahasa
Indonesia artinya rasa terima kasih kepada Allah. Bersyukur berarti berterima
kasih atau mengucap syukur. Mensyukuri berarti berterima kasih karena suatu
hal, berselamatan untuk bersyukur kepada Tuhan.
Keselamatan adalah anugerah Allah,
kemurahan Allah di dalam Yesus Kristus kepada mereka yang percaya kepada-Nya
(Yohanes 3:16). Pembenaran dan keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada kita
tidak dapat kita bayar dengan apapun dan dengan sekedar berbuat baik, melainkan
harus dijawab melalui iman dan perbuatan nyata sebagai ucapan syukur. Hidup dalam
keselamatan adalah hidup dalam sukacita, kemenangan, dan kemerdekaan. Hidup dalam
keselamatan adalah hidup yang selalu menampakkan buah-buah kebenaran dan
kekudusan (Galatia 5:22) sebagai ungkapan syukur kepada allah (roma 6:17-19, 1
korintus 15:56-58).
Ketika
hati kita diisi dengan ucapan syukur, kita akan dapat menghargai kehidupan,
pikiran kitapun akan berisi hal-hal positif karena ternyata begitu banyak yang
Allah sediakan bagi kita, takkan pernah kita dapat membalasnya hanya dengan
sekedar berbuat baik. Bagaimana kita mengucap syukur pada saat kita memiliki
pengalaman menyedihkan, mengecewakan, menakutkan, dan sebagainya? Ada anggapan
bahwa hidup dalam Tuhan adalah hidup yang serba enak , tidak akan mengalami
sakit, kesedihan , duka, atau sebagai hal negatif lainya.Bahkan ada pula yang
mengajarkan bahwa hiduop dalam Tuhan akan membuat kita menjadi kaya
raya.Anggapa-anggapan seperti ini salah, karena Tuhan tidak menjanjikan hidup
seperti itu.Tuhan menjanjika kekuatan saat kita lemah, penghiburan saat kita
sedih, harapan saat kita putus asa, bahkan hidup kekal ketika kita meninggalkan
dunia ini.
Bila
kita mengucap syukur untuk apa yang kita terima dan alami, artinya kita percaya
bahwa seluruh hidup kita memang ada dalam pemeliharaan Tuhan yang
Mahakuasa.Biarlah apa yang dinyatakan oleh Yeremia dalam Ratapan 3:22-23
menjadi ungkapan kita juga setiap hari,”Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak
habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi,besar kesetiaan-Mu!”
Pengalaman negatif tidak seharusnya membuat kita kecewa, dan putus asa.
Sumber:Cermin Remaja
1,Allah Yang Berkarya