Tuesday, January 29, 2013

2

Merespons Penyelamatan Allah


                                  MERESPONS PENYELAMATAN ALLAH
"Syukur" dalam kamus besar bahasa Indonesia artinya rasa terima kasih kepada Allah. Bersyukur berarti berterima kasih atau mengucap syukur. Mensyukuri berarti berterima kasih karena suatu hal, berselamatan untuk bersyukur kepada Tuhan.
          Keselamatan adalah anugerah Allah, kemurahan Allah di dalam Yesus Kristus kepada mereka yang percaya kepada-Nya (Yohanes 3:16). Pembenaran dan keselamatan yang Tuhan anugerahkan kepada kita tidak dapat kita bayar dengan apapun dan dengan sekedar berbuat baik, melainkan harus dijawab melalui iman dan perbuatan nyata sebagai ucapan syukur. Hidup dalam keselamatan adalah hidup dalam sukacita, kemenangan, dan kemerdekaan. Hidup dalam keselamatan adalah hidup yang selalu menampakkan buah-buah kebenaran dan kekudusan (Galatia 5:22) sebagai ungkapan syukur kepada allah (roma 6:17-19, 1 korintus 15:56-58).
          Ketika hati kita diisi dengan ucapan syukur, kita akan dapat menghargai kehidupan, pikiran kitapun akan berisi hal-hal positif karena ternyata begitu banyak yang Allah sediakan bagi kita, takkan pernah kita dapat membalasnya hanya dengan sekedar berbuat baik. Bagaimana kita mengucap syukur pada saat kita memiliki pengalaman menyedihkan, mengecewakan, menakutkan, dan sebagainya? Ada anggapan bahwa hidup dalam Tuhan adalah hidup yang serba enak , tidak akan mengalami sakit, kesedihan , duka, atau sebagai hal negatif lainya.Bahkan ada pula yang mengajarkan bahwa hiduop dalam Tuhan akan membuat kita menjadi kaya raya.Anggapa-anggapan seperti ini salah, karena Tuhan tidak menjanjikan hidup seperti itu.Tuhan menjanjika kekuatan saat kita lemah, penghiburan saat kita sedih, harapan saat kita putus asa, bahkan hidup kekal ketika kita meninggalkan dunia ini.
Bila kita mengucap syukur untuk apa yang kita terima dan alami, artinya kita percaya bahwa seluruh hidup kita memang ada dalam pemeliharaan Tuhan yang Mahakuasa.Biarlah apa yang dinyatakan oleh Yeremia dalam Ratapan 3:22-23 menjadi ungkapan kita juga setiap hari,”Tak berkesudahan kasih setia Tuhan, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi,besar kesetiaan-Mu!” Pengalaman negatif tidak seharusnya membuat kita kecewa, dan putus asa.


                                                Sumber:Cermin Remaja 1,Allah Yang Berkarya




 

    

2 comments:

5eagle said...

wahh menambah wawasan banget nihh.........:):):)

Unknown said...

😃

Post a Comment